Syubban Jabodetabek
Shalat Malam Dalam Al-Qur'an
a. Shalat malam sebagai penyebab Nabi Saw. mendapatkan tempat (kedudukan) yang terpuji saat dibangkitkan.
"Dan pada sebahagian malam hari bersembahyang tahajudlah kamu sebagai suatu ibadah tambahan bagimu; mudah-mudahan Tuhan-mu mengangkat kamu ke tempat yang terpuji." (QS. Al-Israa' {17}: 79) |
"Hai orang yang berselimut (Muhammad), bangunlah (untuk sembahyang) di malam hari, kecuali sedikit (daripadanya), (yaitu) seperduanya atau kurangilah dari seperdua itu sedikit, atau lebih dari seperdua itu. Dan bacalah Al-Qur'an itu dengan perlahan-lahan. Sesungguhnya Kami akan menurunkan kapadamu perkataan yang berat. " (QS. Al-Muzzammil {73}: 1-5) |
c. Ibadah pada malam hari lebih kokoh dan khusyuk:
"Sesungguhnya bangun di waktu malam adalah lebih tepat (untuk khusyuk) dan bacaan di waktu itu lebih berkesan." (QS. Al-Muzzammil {73}: 6). |
d. Di antara ciri dan sifat-sifat orang-orang yang baik dan bertaqwa adalah melakukan shalat malam serta menghidupkan waktu malam dengan ibadah dan istighfar:
"Sesungguhnya orang-orang yang bertaqwa itu berada dalam taman-taman (syurga) dan mata air-mata air, sambil menerima segala pemberian Rabb mereka. Sesungguhnya mereka sebelum itu di dunia adalah orang-orang yang berbuat kebaikan. Di dunia mereka sedikit sekali tidur diwaktu malam. Dan selalu memohonkan ampunan diwaktu pagi sebelum fajar." (QS. Adz-Dzariyat {51}: 15-18). |
e. Di antara ciri dan sifat hamba-hamba Allah yang sejati adalah melakukan shalat malam:
"Dan hamba-hamba Tuhan yang Maha Penyayang itu (ialah) orang-orang yang berjalan di atas bumi dengan rendah hati dan apabila orang-orang jahil menyapa mereka, mereka mengucapkan kata-kata (yang mengandung) keselamatan. Dan orang yang melalui malam hari dengan bersujud dan berdiri untuk Tuhan mereka." (QS. Al-Furqan {25}: 63-64). Sumber: Buku "Amalan & Doa Shalat Malam (Qiyam al-Lail)" oleh Tim Misykat |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar